Seputar Seni dan Kebudayaan Seputar Seni dan Kebudayaan

Selasa, 07 November 2017

APA ITU DESAIN KOMUNIKASI VISUAL?

Desain Komunikasi Visual masih sangat asing terdengar di kalangan masyarakat awam yang biasanya di identikan dengan tukang print atau tukang buat reklame dan baliho. Sehingga bnayak orang memandang sebelah mata tentang dunia desain, atau Desain Komunikasi Visual identik dengan iklan  memang tidak salah tentang pernyataan ini namun hal ini juga tidak benar sepenuhnya karena iklan hanya salah satu sarana (media) yang dihasilkan oleh Desain Komuikasi Visual.
Sekarang akan saya jelaskan lebih spesifik lagi tentang Desain Komunikasi Visual (DKV), mari kita mulai dari definisi tentang  DKV itu sendiri, ditinjau dari asal kata (etimologi) istilah ini terdiri dari tiga kata, Desain diambil dari kata “designo” (Itali) yang artinya gambar. Sedang dalam bahasa Inggris desain diambil dari bahasa Latin (designare) yang artinya merencanakan atau merancang. Dalam dunia seni rupa istilah desain dipadukan dengan reka bentuk, reka rupa, rancangan atau sketsa ide.
Selanjutnya Komunikasi berarti menyampaikan suatu pesan dari komunikator ( penyampai pesan ) kepada komunikan (penerima pesan) melalui suatu media dengan maksud tertentu. Komunikasi sendiri berasal dari bahasa Inggris communication yang diambil dari bahasa Latin “communis” yang berarti “sama” ( dalam Bahasa Inggris:common ). Kemudian komunikasi kemudian dianggap sebagai proses menciptakan suatau kesamaan ( commonness ) atau suatau kesatuan pemikiran antara pengirim ( komunikator ) dan penerima ( komunikan ).
Sementara kata Visual bermakna segala sesuatu yang dapat dilihat dan direspon oleh indera penglihatan kita yaitu mata. Berasal dari kata Latin videre yang artinya melihat yang kemudian dimasukkan ke dalam bahasa Inggris visual.
Jadi Desain Komunikasi Visual bisa dikatakan sebagai seni menyampaikan pesan ( arts of commmunication ) dengan menggunakan bahasa rupa ( visual language ) yang disampaikan melalui media berupa desain yang bertujuan menginformasikan, mempengaruhi hingga merubah perilaku target audience sesuai dengan tujuan yang ingin diwujudkan. Sedang Bahasa rupa yang dipakai berbentuk grafis, tanda, simbol, ilustrasi gambar/foto, tipografi/huruf dan sebagainya.
Serasa Kurang lengkap jika kita tidak mengulas sedikit tentang sejarah  DKV, Sejak jaman pra-sejarah manusia telah mengenal dan mempraktekkan komunikasi visual. Bentuk komunikasi visual pada jaman ini antara lain adalah piktogram yang digunakan untuk menceritakan kejadian sehari-hari pada Jaman Gua (Cave Age), bentuk lain adalah hieroglyphics yang digunakan oleh bangsa Mesir. Kemudian seiring dengan kemajuan jaman dan keahlian manusia, bentuk-bentuk ini beralih ke tulisan, contohnya prasasti, buku, dan lain-lain. Dengan perkembangan kreatifitas manusia, bentuk tulisan ini berkembang lagi menjadi bentuk-bentuk yang lebih menarik dan komunikatif, contohnya seni panggung dan drama; seperti sendratari Ramayana, seni pewayangan yang masih menjadi alat komunikasi yang sangat efektif hingga sekarang.
Sebagai suatu profesi, Desain Komunikasi Visual baru berkembang sekitar tahun 1950-an. Sebelum itu, jika seseorang hendak menyampaikan atau mempromosikan sesuatu secara visual, maka ia harus menggunakan jasa dari bermacam-macam “seniman spesialis”. Spesialis-spesialis ini antara lain adalah visualizers (seniman visualisasi); typographers (penata huruf), yang merencanakan dan mengerjakan teks secara detil dan memberi instruksi kepada percetakan; illustrators, yang memproduksi diagram dan sketsa dan lain-lain.
Dalam perkembangannya, desain komunikasi visual telah melengkapipekerjaan dari agen periklanan dan tidak hanya mencakup periklanan, tetapi juga desain majalah dan surat kabar yang menampilkan iklan tersebut.Desainer komunikasi visual telah menjadi bagian dari kelompok dalam industri komunikasi – dunia periklanan, penerbitan majalah dan surat kabar, pemasaran dan hubungan masyarakat (public relations).
Desain Komunikasi Visual baru populer di Indonesia pada tahun 1980-an yang dikenalkan oleh desainer grafis asal Belanda bernama Gert Dumbar. Karena menurutnya desain grafis tidak hanya mengurusi cetak-mencetak saja. Namun juga mengurusi moving image, audio visual, display dan pameran. Sehingga istilah desain grafis tidaklah cukup menampung perkembangan yang kian luas. Maka dimunculkan istilah desain komunikasi visual seperti yang kita kenal sekarang ini.
Adapun Fungsi Desain Komunikasi Visual yaitu  yang pertama sebagai sarana identifikasi
            Fungsi dasar yang utama dari desain komunikasi visual adalah sebagai sarana identifikasi. Identitas seseorang dapat mengatakan tentang siapa orang itu, atau dari mana asalnya. Demikian juga dengan suatu benda atau produk, jika mempunyai identitas akan dapat mencerminkan kualitas produk itu dan mudah dikenali, baik oleh produsennya maupun konsumennya. Kita akan lebih mudah membeli minyak goreng dengan menyebutkan merek X ukuran Y liter daripada hanya mengatakan membeli minyak goreng saja. Atau kita akan membeli minyak goreng merek X karena logonya berkesan bening, bersih, dan “sehat”.
Yang Kedua sebagai sarana informasi dan instruksi
Sebagai sarana informasi dan instruksi, desain komunikasi visual bertujuan menunjukkan hubungan antara suatu hal dengan hal yang lain dalam petunjuk, arah, posisi dan skala; contohnya peta, diagram, simbol dan penunjuk arah. Informasi akan berguna apabila dikomunikasikan kepada orang yang tepat, pada waktu dan tempat yang tepat, dalam bentuk yang dapat dimengerti, dan dipresentasikan secara logis dan konsisten. Simbol-simbol yang kita jumpai sehari-hari seperti tanda dan rambu lalu lintas, simbol-simbol di tempat-tempat umum seperti telepon umum, toilet, restoran dan lain-lain harus bersifat informatif dan komunikatif, dapat dibaca dan dimengerti oleh orang dari berbagai latar belakang dan kalangan. Inilah sekali lagi salah satu alasan mengapa desain komunikasi visual harus bersifat universal.
Dan yang terakhir adalah sebagai sebagai sarana presentasi dan promosi
Tujuan dari desain komunikasi visual sebagai sarana presentasi dan promosi adalah untuk menyampaikan pesan, mendapatkan perhatian (atensi) dari mata (secara visual) dan membuat pesan tersebut dapat diingat; contohnya poster. Penggunaan gambar dan kata-kata yang diperlukan sangat sedikit, mempunyai satu makna dan mengesankan. Umumnya, untuk mencapai tujuan ini, maka gambar dan kata-kata yang digunakan bersifat persuasif dan menarik, karena tujuan akhirnya adalah menjual suatu produk atau jasa.
Jika Anda ingin menjadi Desainer Komunikasi Visual yang baik, anda harus memperhatikan 3 hal dalam Desain Komunikasi Visual yaitu
  1. Elemen – elemen DKV
  2. Unsur-Unsur DKV
  3. Prinsip- prinsip DKV
Ketiga hal ini akan saya ulas Lebih lengkap pada Article selanjutnya.
Daftar Pustaka :
Rakhmat Supriyono.2010.Desain Komunikasi Visual-Teori dan Aplikasi.Yogyakarta .C.V ANDI OFFSET
https://designideasdkv1.wordpress.com/apa-itu-desain-komunikasi-visual/
Share:

Jumat, 03 Februari 2017

vidio pameran

Share:
 





Share:

Selasa, 31 Januari 2017

Teori Warna

DEFINISI WARNA
    Warna adalah sensasi yang dirasakan oleh otak manusia apabila ada  cahaya yang mengenai mata
·      Warna adalah spectrum yang terdapat didalam suatu cahaya sempurna,identitas suatu cahaya ditentukan dengan panjang gelombang cahaya tersebut,

TEORI WARNA
   Teori warna yang dikemukakan beberapa ahli,antara lain :
  1. Teori warna Prang
  2. Teori warna Brewster
  3. Teori warna Munsell
  4. Teori warna Sir Isaac Newton
1. Teori Warna Prang
                Dari sekian banyak warna, dapat dibagi dalam beberapa bagian yang sering dinamakan dengan sistem warna Prang System yang ditemukan oleh Louis Prang pada 1876 meliputi:
  1. Hue, adalah istilah yang digunakan untuk menunjukkan nama dari suatu warna, seperti merah, biru, hijau dsb.
  2. Value, adalah dimensi kedua atau mengenai terang gelapnya warna. Contohnya adalah tingkatan warna dari putih hingga hitam.
  3. Intensity, seringkali disebut dengan chroma, adalah dimensi yang berhubungan dengan cerah atau suramnya warna.
                Warna,selain hanya dapat dilihat dengan mata ternyata mampu mempengaruhi perilaku seseorang, mempengaruhi penilaian estetis dan turut menentukan suka tidaknya seseorang pada suatu benda. Berikut kami sajikan potensi karakter warna yang mampu memberikan kesan pada seseorang sbb :
  1. Hitam, sebagai warna yang tertua (gelap) dengan sendirinya menjadi lambang untuk sifat gulita dan kegelapan (juga dalam hal emosi).
  2. Putih, sebagai warna yang paling terang, melambangkan cahaya, kesucian.
  3. Abu-abu, merupakan warna yang paling netral dengan tidak adanya sifat atau kehidupan spesifik.
  4. Merah, bersifat menaklukkan, ekspansif (meluas), dominan (berkuasa), aktif dan vital (hidup).
  5. Kuning, dengan sinarnya yang bersifat kurang dalam, merupakan wakil dari hal-hal atau benda yang bersifat cahaya, momentum dan mengesankan sesuatu.
  6. Biru, sebagai warna yang menimbulkan kesan dalamnya sesuatu (dediepte), sifat yang tak terhingga dan transenden, disamping itu memiliki sifat tantangan.
  7. Hijau, mempunyai sifat keseimbangan dan selaras, membangkitkan ketenangan dan tempat mengumpulkan daya-daya baru.
     Teori warna Prang merupakan teori yg paling sering dipakai o/ praktisi yang bekerja dibidang busana, garmen, bordir dll.Teori warna prang menggolongkan warna menjadi beberapa tingkatan,yaitu:
  1. Warna Primer,terdiri dari warna merah,kuning dan biru.          
            
2.  Warna Sekunder, campuran 2 warna primer terdiri dari :
q  Merah + Kuning = Orange/jingga
q  Kuning + Biru = Hijau
q  Biru + Merah = Ungu
  1. Warna Antara, campuran warna primer dengan warna sekunder yang berdekatan dalam lingkaran warna, terdiri dari:
q    Kuning + Hijau = Kuning Hijau
q    Hijau + Biru = Biru Hijau
q    Biru + Ungu = Biru Ungu
q    Ungu + Merah = Merah Ungu
q    Merah + Orange = Merah Orange
q    Orange + Kuning = Kuning Orange
Lingkaran Warna Prang


 Macam-macam warna
                Terdapat beberapa peristilahan dalam pemberian nama pada warna sbb:
  1. Warna dingin/sejuk adalah semua warna yang mengandung gugus biru dan hijau. Contoh: biru muda, biru hijau, hijau dll. Warna biru dan hijau selalu diasosiasikan dengan air, langit dan daun yang mengesankan kesejukan dan ketenangan dan memberi kesan melangsingkan.
B.   Warna panas/hangat adalah semua warna yang mengandung gugus merah, orange dan kuning. Contoh: kuning, orange, pink, merah dll. Warna merah, kuning dan orange selalu diasosiasikan dengan api dan matahari yang mengesankan panas dan memberi kesan melebarkan dan menggemukan.

4.            Warna Netral adalah warna hitam,putih dan abu-abu.Penambahan warna netral pd suatu warna menghasilkan warna yg berbeda.Contoh warna merah ditambah sedikit warna hitam menjadi warna merah tua.Atau warna merah ditambah warna putih menjadi warna merah muda (pink).Penambahan warna hitam yg semakin banyak akan memberikan efek mengecilkan,sebaliknya semakin banyak penambahan warna putih,akan memberikan efek membesarkan.
2. Teori Warna Brewster
                Teori Brewster pertama kali dikemukakan pada tahun 1831. Teori ini menyederhanakan warna-warna yang ada di alam menjadi 4 kelompok warna, yaitu warna primer, sekunder, tersier, dan warna netral. Kelompok warna ini sering disusun dalam lingkaran warna brewster. Lingkaran warna brewster mampu menjelaskan teori kontras warna (komplementer), split komplementer, triad, dan tetrad.
                Lingkaran warna :

  1. Warna primer: Merupakan warna dasar yang tidak merupakan campuran dari warna-warna lain. Warna yang termasuk dalam golongan warna primer adalah merah, biru, dan kuning.
  2. Warna sekunder: Merupakan hasil pencampuran warna-warna primer dengan proporsi 1:1. Misalnya warna jingga merupakan hasil campuran warna merah dengan kuning, hijau adalah campuran biru dan kuning, dan ungu adalah campuran merah dan biru.
  3. Warna tersier: Merupakan campuran salah satu warna primer dengan salah satu warna sekunder. Misalnya warna jingga kekuningan didapat dari pencampuran warna kuning dan jingga.
  4. Warna netral: Warna netral merupakan hasil campuran ketiga warna dasar dalam proporsi 1:1:1. Warna ini sering muncul sebagai penyeimbang warna-warna kontras di alam. Biasanya hasil campuran yang tepat akan menuju hitam 
                 

Warna panas dan dingin
                Lingkaran warna primer hingga tersier bisa dikelompokkan menjadi dua kelompok besar, yaitu kelompok warna panas dan warna dingin. Warna panas dimulai dari kuning kehijauan hingga merah. Sementara warna dingin dimulai dari ungu kemerahan hingga hijau
Teori Warna Brewster
                      
Hubungan antar warna :
 
  1. Kontras komplementer
                Adalah dua warna yang saling berseberangan (memiliki sudut 180°) di lingkaran warna. Dua warna dengan posisi kontras komplementer menghasilkan hubungan kontras paling kuat. Misalnya jingga dengan biru.

 2.     Kontras split komplemen
                Adalah dua warna yang saling agak berseberangan (memiliki sudut mendekati 180°). Misalnya Jingga memiliki hubungan split komplemen dengan hijau kebiruan.

3.            Kontras triad komplementer
                Adalah tiga warna di lingkaran warna yang membentuk segitiga sama kaki dengan sudut 60°.

4.            Kontras tetrad komplementer
                Disebut juga dengan double komplementer. Adalah empat warna yang membentuk bangun segi empat (dengan sudut 90°).
Teori Warna Munsell
                Pada tahun 1858, Munsell menyelidiki warna dengan standart warna untuk aspek fisik dan psikis. Berbeda dengan Newton dan Brewster, Munsell mengatakan warna pokok terdiri dari merah, kuning, hijau, biru dan jingga. Sementara warna sekunder terdiri dari warna jingga, hijau muda, hijau tua, biru tua dan nila


3. Teori Warna Munsell
                Warna merupakan elemen penting dalam semua lingkup disiplin seni rupa, bahkan secara umum warna merupakan bagian penting dari segala aspek kehidupan manusia. Hal tersebut dapat kita lihat dari semua benda yang dipakai oleh manusia, semua peralatan, pakaian, bahkan alam disekeliling kita merupakan benda yang berwarna. Karena begitu penting peranan warna bagi manusia warna sering kali dipakai sebagai elemen estetis, sebagai representasi dari alam, warna sebagai komunikasi, dan warna sebagai ekspresi.

1. Warna sebagi elemen estetika: disini warna memerankan dirinya sebagai ”warna”, yang mempunyai fungsi dalam membentuk sebuah keindahan. Namun keindahan disini bukan hanya sebagai ”keindahan” semata. Melainkan sebagai unsur eksistensial benda-benda yang ada disekeliling kita. Karena dengan adanya warna kita dimudahkan dalam melihat dan mengenali suatu benda. Sebagai contoh apabila kita meletakkan sebuah benda di tempat yang sangat gelap, mata kita tidak mampu mendeteksi obyek tersebut dengan jelas. Di sini warna mempunyai fungsi ganda dimana bukan hanya aspek keindahan saja namun sebagai elemen yang membentuk diferensial/perbedaan antara obyek satu dengan obyek lain.
Teori Warna Munsell

2. Warna sebagai representasi dari alam: warna merupakan penggambaran sifat obyek secara nyata, atau secara umum warna mampu menggambarkan sifat obyek secara nyata. Contoh warna hijau untuk menggambarkan daun, rumput; dan biru untuk laut, langit dan sebagainya. Warna dalam hal ini lebih mengacu pada sifat-sifat alami dari obyek tertentu misalnya padat, cair, jauh, dekat dll.

3. Warna sebagai alat/sarana/media komunikasi (fungsi representasi):      warna menempatkan dirinya sebagai bagian dari simbol (symbol). Warna merupakan lambang atau sebagai perlambang sebuah tradisi atau pola tertentu. Warna sebagai komunikasi seringkali dapat kita lihat dari obyek-obyek seperti bendera, logo perusahaan, fashion, dll. Warna merupakan sebuah perwakilan atau bahkan sebuah obyek pengganti bahasa formal dalam mengkomunikasikan sesuatu misalnya: merah perlambang kemarahan, patriotisme, seksualitas; kemudian putih sebagai perlambang kesucian, kebersihan, kebaikan dll.

4. Teori Warna Sir Isaac Newton
                Gagasannya ini dimulai dengan sebuah lingkaran yang hanya mewakili tiga warna primer (merah, biru dan hijau) yang berasal dari sistem warna aditif. Kemudian diikuti dengan menggabungkan sedikit demi sedikit warna pada batasan sehingga nantinya akan didapat warna yang baru dan batasan yang baru. Selanjutnya gabungkan sedikit demi sedikit warna pada batasan warna sekunder, maka akan didapatkan warna tersier dan begitu seterusnya.

Warna Pokok
Warna primer adalah warna yang menjadi pedoman setiap orang untuk menggunakannya. Dalam penggunaanya warn apokok ada dua macam, Untuk grafis, yang dipakai adalah pigmen yang terdiri dari biru (cyan), Merah (magenta) dan Kuning (yellow). Pada foto dan grafis komputer, warna pokok cahaya terdiri dari red, green, dan Blue (RGB). Dalam Komputer, warna-warna yang pertaman cyan, magenta, dan yellow masih ditambahkan warna key (hitam) sehingga dikenal istilah CMYK

Warna Sekunder
Warna Sekunder merupaka percampuran antara warna-warna primer
a. Merah + Biru = Ungu/violet
b. Nerah + kuning = Orange/Jingga
C. Kuning + Biru = Hijau

 Warna tersier
                Warna tersier merupakan pencampuran antara warna sekunder     dgn primer.
  1. Merah + ungu = merah ungu
  2. Ungu + biru = ungu biru
  3. Biru + hijau = hijau biru
  4. Hijau + kuning = kuning hijau
  5. Kuning + Oranye = oranye kuning
Teori Warna Sir Isaac Newton 

5. Prinsip pengukuran warna dalam pengecatan 
   Tujuan adalah memberikan pengertian baik secara ilmiah maupun organ-organ manusia berkomunikasi dengan warna pada permukaan yang dilapisi pewarna.
isi pengukuran warna dalam pengecatan
1)      Penglihatan warna
2)      Sumber Cahaya
3)      Berkomunikasi dengan warna
4)      Deskripsi Warna
5)      Pengukuran Warna
Penglihatan warna
   Warna adalah sensasi yang dirasakan oleh otak manusia.
                Warna yang terlihat dipengaruhi oleh :
a)      Orang yang melihat objek tersebut
b)      Objek itu sendiri dan lingkungan
c)       Sumber cahaya yang menyinari objek tersebut ketika dilihat
Dalam melihat warna yang baik haruslah
1)      Penglihatan terhadap warna dikonfirmasikan
2)      Pencahayaan yang baik
3)      Ukuran objek yang serupa
4)      Background yang dikontrol 
Hal-hal yang mempengaruhi persepsi manusia pada warna
1)      Intensitas dan tipe sumber cahaya
2)      Faktor lain seperti gloss dan texture
3)      Ukuran dari contoh dan secara konsekuen area dari bayangan yang jatuh pada retina
Sel pendeteksi cahaya
1)      Sel Batang ( Rod cells )
  • Sangat sensitif terhadap cahaya
  • Dapat melihat dalam pencahayaan yang rendah
  • Hanya dapat melihat secara monochromatic
1)      Sel Kerucut ( Cone cells )
  • Sangat sensitif terhadap cahaya
  • Memerlukan cahaya yang lebih tinggi
  • Sel ini dapat memberi penglihatan warna 
Terdapat 3 macam sel kerucut yang berbeda
  • Pendek 440 nm ( biru )
  • Sedang 545 nm ( hijau )
  • Panjang 585 nm ( merah )
Struktur of the human eye

  •  
     Struktur of the retina
    Distribusi dari sel-sel batang dan kerucut
    1)      0°- 2°daerah fovea (daerah konsentrasi sel kerucut terbanyak ±50000 sel kerucut per mm²)
    2)      2°- 20°sel-sel kerucut dan batang
    3)      20° - 40°sel-sel batang lebih banyak dari sel-sel kerucut
    4)      40°hanya sel-sel batang (hanya monochromatic)
    Penglihatan warna yang normal dan cacat
    1)      Trichromate
    2)      Dichromat
    3)      Anomalus Trichromate
    4)      Monochromat
    5)      Detecting colour deviance
    6)      Penglihatan warna dan umur
    Warna yang dilihat adalah fungsi dari
    1)      Objek dan kurva refraktancenya
    2)      Tipe cahaya/illuminant & spectral power disribution
    3)      Detektor & responnya (misal mata & sel-sel kerucut)
    Illuminant metamerism
                    Sepasang objek yang terlihat mempunyai warna serupa dibawah satu cahaya dan berbeda dibawah cahaya yang lain
    Terdapat 3 macam dichromat 
    Protanopia
    • Respon sel kerucut merah (panjang) menghilang/ sangat lemah
    • Bingung membedakan warna merah dan hijau
    • Panjang gelombang cahaya antara 490-495 nm tampak tak berwarna
    • Warna merah cerah terlihat tua
    Deutranopia
    • Respon sel kerucut hijau (sedang) menghilang/ sangat lemah
    • Bingung membedakan warna hijau dan merah
    • Panjang gelombang cahaya antara 500-505 nm tampak tak berwarna
    Tritanopia
    • Respon sel kerucut biru (pendek) menghilang/ sangat lemah
    • Bingung membedakan warna biru dan kuning
    • Panjang gelombang cahaya antara 568-570 nm tampak tak berwarna
    Sumber cahaya
       Sumber cahaya adalah benda yang dapat memancarkan energi radian yang berada pada spectrum visual/berada pada panjang gelombang 400-700 nm.
                    Tiga sumber cahaya yang ideal:
    1)      Monochromatic blue light pd radian 435.8 nm
    2)      Monochromatic green light pd radian 546.1 nm
    3)      Monochromatic red light pd radian 700 nm
    4)      Red + Blue + Green = white light
    Numerical description
    1)      Menstandarkan pengamat secara rata-rata
    2)      Menstandarkan sumber cahaya
    3)      Menetukan metode standar untuk menentukan deskripsi secara numerik
    CIE Standar iiluminant:
    • A (lampu tungsten fillament-2856k)
    • B (sinar matahari langsung-4874k)
    • C (sinar rata-rata siang hari-6774K)
    • D65(sinar standar rata-rata siang hari -6500K)
    6. Berkomunikasi dengan warna
                    System penyusunan warna
    Munsell system:
                    Dikembangkan oleh A.H.Munsell USA 1905,warna dibagi dalam 3 ruang dimensi yaitu:
    • Hue terdapat 5 prinsipal hues yaitu merah,hijau,biru dan ungu
    • Value menggambarkan gelap atau terang dari suatu warna
    • Chroma menggambarkan warna yang kuat atau lemah (intensitas warna)
    • Munsell book of colour disebut juga Munsell atlas,diproduksi thn 1915,berisi 40 halaman dgn jumlah warna 1550.
      NCS (natural colour system)
      Pantone Matching System (inks)
      Deskripsi warna
      Trichromatic Theory of colour mixing:
      1)      Disebut juga The Young-Maxwell_Helmhotz theory
      2)      Thomas Young 1801 mengajukan bahwa mata merasakan 3 warna utama yaitu merah,kuning dan biru yang diralat menjadi merah,hijau dan violet
      3)      Thn 1852 Helmholtz mengenal bahwa pencampuran sinar adalah additive dan pencampuran cat atau pigment adalah subtraktive
      Colour standard
      1)      Secara rutin digunakan oleh industri cat
      2)      Umumnya kartu warna yang dicetak
      3)      Biasanya tersedia dalam cetakan gloss dan matt
      7. Pengukuran warna
      Instrumen pengukur warna:
      Reflectance spektrophotometer
      1)      mengukur intensitas dari cahaya yang direfleksikan pada suatu seri panjang gelombang melalui visible spectrum 16-32
      2)      Biasanya alat yang lebih akurat dan dapat diandalkan
      Trimulus colorimeter
      1)      Mengukur intensitas dari cahaya yang dikumpulkan dengan mengukur intensitas yang ditransmisikan melalui salah satu dari tiga filter yang berbeda
      Beberapa colour standards
      1)      RAL (diproduksi oleh deutches institute fur guterscherung und kennzeichnung terdiri dari format gloss & matt)
      2)      BS 381C (dikeluarkan oleh british standards institute dengan format gloss & matt)
      3)      BS 4800 (diproduksi oleh bsi dengan format gloss saja)
      4)      NOVA
      5)      NSC
      Pantone matching system
      1)      System standar formula
      2)      Didesain untuk standar tinta dan percetakan
      3)      Delapan standar warna tinta (+b/w)
      4)      500 shades yang diciptakan
      5)      Dicetak pada kertas yang dilapisi dan tidak dilapisi
      Natural colour system
      1)      Dikembangkan diswedia
      2)      Berdasarkan 6 warna dasar putih,hitam kuning.merah,biru, dan hijau
      3)      Warna digambarkan dengan blackness,chromaticness dan hue
      Prediksi pencocokan warna dgn komputer
      Kesimpulan pengukuran warna
      Tristimulus colorimeter
      • Detektor 3 sensor
      • Sensor Micro komputer
      • Output X Y Z
      Mata
      • Detektor 3 cone type RGB
      • Sensor otak
      • Output nama warna
                      misal merah
      Spectophotometer
      • Detektor wavelenght sensitive sensor
      • Sensor Micro komputer
      • Output X Y Z ,reflectance curve
      Reflectance spectrophotometer (8/d geometry)
      Tristimulus colorimeter (d/6 geometry)
      Cie l*a*b* system 
      Orang yang melihat objektersebut dipengaruhi oleh
      1)      Kesehatan
      2)      Umur
      3)      Keadaan mata,3 bagian yang penting dalam mata
      • Cornea mata
      • Lensa mata
      • Retina terdapat sel pendeteksi cahaya sel kerucut (cone sel) dan sel batang (rod sel)

      Sumber :
      https://anak-lingkungan.blogspot.co.id/2015/04/warna.html



Share:

System Warna




Dari sekian banyak warna, dapat dibagi dalam beberapa bagian yang sering dinamakan dengan sistem warna Prang yang ditemukan oleh Louis Prang pada 1876 atau disebut juga sebagai atribut warna meliputi : 
1.   Hue, adalah istilah yang digunakan untuk menunjukkan nama dari suatu warna, seperti merah, biru, hijau dsb.
2.   Value, adalah dimensi kedua atau mengenai terang gelapnya warna. Contohnya adalah tingkatan warna dari putih hingga hitam.
3.   Saturation/Intensity, seringkali disebut dengan chroma, adalah dimensi yang berhubungan dengan cerah atau suramnya warna. 
Selain Prang System terdapat beberapa sistem warna lain yakni,:

1) CMYK /Process Color System 

CMYK adalah singkatan dari Cyan-Magenta-Yellow-Black dan biasanya juga sering disebut sebagai warna proses atau empat warna. CMYK adalah sebuah model warna berbasis pengurangan sebagian gelombang cahaya (substractive color model) yang umum dipergunakan dalam pencetakan berwarna. 
Jadi untuk mereproduksi gambar sehingga dapat dicapai hasil yang relatif sempurna dibutuhkan sedikitnya 4 tinta yaitu: Cyan, Magenta, Yellow dan Black. Keempat tinta tersebut disebut tinta / warna Proses. Tinta proses adalah tinta yang dipergunakan untuk mereproduksi warna dengan proses teknik cetak tertentu 

2) Munsell Color System 

Pada tahun 1858, Munsell menyelidiki warna dengan standart warna untuk aspek fisik dan psikis. Munsell mengatakan warna pokok terdiri dari merah, kuning, hijau, biru dan jingga. Sementara warna sekunder terdiri dari warna jingga, hijau muda, hijau tua, biru tua dan nila. 

Munsell mendefinisikan warna dalam 3 dimensi warna yaitu : 
  • Hue, merupakan nama-nama warna. Identifikasi warna dapat dikenal dengan mudah karena dengan namanya warna dapat dibedakan antara satu unsur dengan lainnya, misalnya adanya nama warna merah berarti dapat dibedakan dengan warna kuning, hijau, atau biru.
  • Value (Achormatic), yaitu tingkatan atau urutan kecerahan suatu warna. Nilai tersebut akan membedakan kualitas tingkat kecerahan warna, misalnya ia akan membedakan warna merah murni dengan warna merah tua (gelap) atau dengan warna merah muda (terang). Tingkatan nilai yang biasa digunakan adalah sembilan tingkat mulai dari tingkatan tercerah, yaitu putih, melalui deretan abu-abu, sampai pada tingkatan tergelap, yaitu hitam.
  • Chroma, yaitu suatu hal yang menyatakan kekuatan atau kelemahan warna, daya pancar warna dan kemurnian warna. 

3) Ostwald Color System 


Warna primer adalah merah, kuning, hijau laut, dan biru. Warna sekunder adalah hijau daun, turquios, dan merah ungu. 

4) Schopenhauer/Goethe Weighted Color System 

Lingkaran warna didasarkan pada pigmen atau subtractive primaries. Struktur ini terdiri dari dua segitiga sama sisi yang saling tumpang tindih. Segitiga tegak warna primer, sementara segitiga terbalik adalah warna sekunder

5) Substractive Color System 
Warna substractive adalah warna yang berasal dari pigmen. Warna pokok substractive adalah cyan, magenta dan kuning (yellow), yang dikenal dengan model warna CMY. Dengan cara mencampur warna-warna pokok ini, kita dapat memperoleh warna lain diluar ketiganya. Berbagai kombinasi percampuran tersebut antara lain :
-     Pigmen kuning dicampur cyan menghasilkan warna hijau
-     Pigmen magenta dicampur kuning menghasilkan warna oranye
-     Pigmen cyan dicampur magenta menghasilkan warna violet
-     Pigmen kuning dicampur magenta dan cyan menghasilkan warna hitam. 

6) Additive Color/RGB Color System 
Warna additive adalah warna yang berasal dari cahaya yang disebut spectrum. Warna pokok additive terdiri dari warna red (merah), green (hijau) dan blue (biru) yang disebut dengan istilah RGB, dimana pencampuran ketiga warna primer dengan jumlah yang sama akan menghasilkan warna putih.
-     Kombinasi antara dua warna primer akan menghasilkan warna sekunder.
-     Biru dipadukan dengan merah menghasilkan warna magenta
-     Merah dipadukan dengan hijau menghasilkan warna kuning
-     Hijau dipadukan dengan biru menghasilkan warna cyan
-     Biru dipadukan dengan merah dan hijau menghasilkan warna putih. 
Banyak orang yang mengidentikkan warna dengan karakter seseorang. Berikut ini dijelaskan tentang karakter dan simbolisasi dari beberapa warna yang sering digunakan dalam desain.
  1. 1) Kuning, melambangkan kecerahan, kehidupan, kemenangan, kegembiraan, kemeriahan, kecemerlangan.
  2. 2)   Biru, melambangkan kedamaian, tenang, reda, stabil, harmoni, kesatuan, kebenaran, kepercayaan, konservatif, keamanan, kebersihan, tata tertib, loyalitas, langit, air, dingin, teknologi dan depresi
  3. 3)   Hitam, melambangkan kekuatan, seksualitas, pengalaman duniawi, formalitas, elegan, kesejahter-aan, misteri, ketakutan, kejahatan, anominitas, tidak bahagia, dalam, gaya,keburukan, penyesalan yang mendalam, marah, underground, teknik warna yang baik, berduka cita dan kematian.
  4. 4) Hijau, melambangkan alam, lingkungan, kesehatan, keberuntungan, pembaharuan, kemudaan, kekuatan, musim semi, kemurahan hati, kesuburan, kecemburuan, kurang pengalaman, iri dan kemalangan.
  5. 5) Ungu, melambangkan keluarga raja, spiritualitas, ningrat, perayaan, misteri, transformasi, kebijaksanaan, pencerahan, kebengisan, arogansi, duka cita.
  6. 6)   Merah, melambangkan cinta, valentin, marah, hasrat, kecepatan, keberanian, kekejaman, kemarahan, tanda keluar darurat, tanda berhenti, dan darah.
  7. 7)   Putih, melambangkan penghormatan, kemurnian, kesederhanaan, kebersihan, damai, kerendahan hati, kecermatan, keadaan tidak berdosa, muda, burung, musim dingin, salju, kebajikan, steril dan perkawinan. 
Kesimpulan
Warna dapat didefinisikan secara obyektif/fisik sebagai sifat cahaya yang dipancarkan, atau secara subyektif/psikologis merupakan bagian dari pengalaman indera pengelihatan. Proses terlihatnya warna adalah dikarenakan adanya cahaya yang menimpa suatu benda, dan benda tersebut memantulkan cahaya ke mata (retina) kita hingga terlihatlah warna. 


lihatlah vidio dibawah ini :


Share:

Senin, 30 Januari 2017

Fenomena Seni Rupa

Fenomena seni rupa dapat diartikan sebagai gejala, fakta, kejadian yang bersifat nyata yang terjadi dalam dunia perkembangan seni rupa. Kita tahu bahwa seni rupa terus mengalami perkembangan terus  dari masa ke masa. Mulai dari zaman pra sejarah hingga zaman modern seperti sekarang ini. Berikut ini Macam-macam Fenomena Seni Rupa menurut perkembangan zamannya:

A. Seni Rupa Pra-Modern

Seni rupa Pra-Modern adalah seni rupa yang dihasilkan sebelum jaman modern. Boleh diartikan seni rupa zaman kuno. Seni rupa pramodern merupakan awal sejarah dalam seni rupa modern yang ditandai dengan kemajuan dibidang industri.  Seni rupa terus mengalami perkembangan sesuai dengan perkembangan kebudayaan manusia, dan dapat kita lihat baik dari aspek kesejarahan , aspek konseptual , maupun aspek kebentukan. Seni rupa pramodern dapat dikelompokkan menjadi 4 bagian, yaitu
1. Primitivisme,  
Seni rupa primitivisme adalah aliran seni rupa yang memiliki sifat bersahaja, kesederhanaan, spontan, jujur, baik dari segi penggarapan bentuk maupun pewarnaan. Pembuat seni rupa primitivisme bebas dari belenggu profesionalisme tradisi, teknik dan latihan formal dalam pembuatannya.


Salah satu ciri khas dari karya seni primitivisme adalah  cara pengungkapannya tampak adanya spontanitas, bentuk-bentuk yang diungkapkannya cenderung ekspresif, dan bukan peniruan dari realitas bentuk alam. Kecenderungan gaya ekspresi tersebut didasari oleh dorongan spiritualitas dan kepentingan magis. Para pelukisnya belum mempertimbangkan rasio mereka dalam berkarya budaya, dan tidak pula berfilsafat untuk mendasari karya-karyanya. Mereka berkarya secara intuitif dan emosional. Melalui pendekatan emosional inilah tampaknya mewarnai citra estetik yang cenderung simbolistik karena ungkapan perasaannya dilambangkan oleh simbol-simbol sebagai hasil pemikirannya yang naif (bisa juga primordial).

Contoh Seni Lukis Primitivisme adalah karya lukisan prasejarah seperti lukisan gua yang menggambarkan goresan-goresan yang umumnya melukiskan binatang perburuan, lukisan arwah nenek moyang, tanda telapak tangan dan kaki tersebut dapat digolongkan ke dalam karya-karya yang primitif.

Seorang seniman yang memiliki tujuan magis menjadikan lukisan yang dibuat untuk mendatangkan magis atau sihir. Lukisan ini bersifat primitif. Akan tetapi, pelukis modern juga banyak yang melukis tema dan motif primitif agar menimbulkan kesan magis. Mereka menganut paham primitivisme.

2. Naturalisme, 


Adalah corak karya seni rupa yang teknik pelukisannya berpedoman pada peniruan alam yang sebenarnya . Sehingga seniman terikat sekali pada hukum proporsi , anatomi , perspektif , dan tekni pewarna untuk mencapai kemiripan sesuai dengan apa yang dicerap mata.
      Tokoh : Basuki Abdullah , Trubus , Pringadi , Dullah , Abdullah SR , Rustamaji.


3. Realisme,
  Corak karya seni rupa ini menunjukan keyakinan seminan terhadap realisme dunia yang kesal mata sebagai obyek pencipta karya seni. Corak ini muncul di dunia barat abad ke 17.
      Pada umumnya Realisme dibedakan menjadi dua kategori yakni :
      a.   Realisme Fotografi yang mementingkan imitasi seperti apa adanya.
      b.   Realisme Sosialis yang cenderung mengungkap adegan-adegan kehidupan
            manusia yang serba melarat , getir dan pahit.
            Tokoh-tokoh : Raden Saleh ( realisme romantis ).
                                    Rustamaji (realisme fotografis ).
                                    S. Soedjojono , Dullah , Dede Erisupria ( realisme baru ).
 
4. Dekorativisme.


Corak ini menyederhanakan dengan jalan mengadakan distorsi. Ciri-ciri bersifat kaku , kegarisan , ritmis , pewarnaan yang merata dan secara umum mempunyai kecenderungan menghias.
      Seni rupa dekoratif dapat digolongkan menjadi dua bagian besar :

a.   Dekoratif Figuratif , berhubungan dengan bentuk-bentuk alamiah.

b.   Dekoratif Abstrak , bebas dari peniruan alam
      Jenis seni rupa ini dapat dibagi dua :
      - Dekoratif Geometris , ( rasional , terikat , pengulangan motif )
      - Dekoratif Intuitif , ( Emosional , bebas dari pola motif )

      Tokoh-tokoh : - Kartono Judokusumo , Widayat ,
                              - Suparto , Ratmoyo , Bagong Kusdiarjo , Batara Lubis , dll.



B. Seni Rupa Modern

Seni rupa modern adalah  karya seni rupa  yang dihasilkan dalam periode terentang antara 1860-an sampai 1970-an dengan menggunakan gaya dan filosofi seni yang dihasilkan pada masa itu. Pada dasarnya, dunia seni rupa modern berada  dalam pengauruh  struktur budaya sosial yang lebih luas sebagai hasil perkembangan dunia selama akhir abad ke-19 dan awal abad ke-20. Pelukis-pelukis modern pada umumnya bereksperimen dengan gaya baru yang unik dan dengan menghasilkan ide-ide segar mengenai fungsi dari seni rupa dan material-material yang digunakan. Mereka cenderung menciptakan karya seni rupa yang dihasilkan dari perasaan yang dalam dan inspirasi-inspirasi yang kreatif pada umumnya. Bahkan bila hasil karya mereka sepertinya tidak memiliki tujuan atau makna apapun pada umumnya, kenyataannya hasil karya tersebut memiliki maknanya sendiri tergantung apa yang tengah terjadi dalam situasi dan kondisi pada masa tertentu dan sesuai dengan intelektual masyarakat yang lebih luas.

Macam-macam seni rupa yang dihasilkan dari seni rupa modern adalah
  1. Seni Pop, 
  2. Seni Optik, 
  3. Seni Konseptual, dan 
  4. Seni Kontemporer.

C. Seni Rupa Posmodern

Seni rupa posmodern adalah seni rupa yang berkembang setelah abad ke-20. Seni rupa posmodern juda dapat diartikan sebagai seni rupa yang berkembang setelah abad modern dimulai yaitu pada akhir abad ke-19 dan awal abad ke-20.

Ciri-ciri karya seni rupa posmodern adalah;
1.Seni dianggap sebagai bahasa/system tanda,
2.Sejarah &tradisi dihidupkan kembali,
 3.Ornamen &dekorasi dianggap penting,
4.Kontradiksi,
5.Tidak mengedepankan fungsi.
Share:

Minggu, 29 Januari 2017

Apresiasi Seni Rupa

Pernahkah secara sadar atau tidak sadar kamu melakukan apresiasi terhadap karya seni rupa? mengapresiasi karya seni ialah menilai atau memberikan penghargaan terhadap karya seni tersebut. Karena di dalam karya seni terkandung unsur keindahan yang bisa dinikmati oleh kita.

https://www.flickr.com/photos/salihara/17133631800


A. PENGERTIAN APRESIASI SENI

1. Secara umum, pengertian apresiasi seni rupa adalah penilaian mengenai suatu karya seni, baik mengenali, menilai, dan menghargai bobot-bobot seni atau nilai-nilai seni yang terkandung dalam karya tesebut.

2. Secara etimologis, Pengertian apresiasi seni adalah memberi putusan dengan rasa hormat sebagai cara untuk menghargai suatu keindahan karya seni.

3. Apresiasi seni berasal dari bahasa latin, yaitu dari Appreatiatus yang berarti "memberi putusan dengan rasa hormat sebagai cara untuk menghargai suatu keindahan karya seni".

4. Sedangkan dalam bahasa inggris, pengertian apresiasi seni rupa adalah berusaha mengerti tentang seni dan menjadi peka terhadap unsur di dalamnya sehingga secara sadar mampu menikmati dan pada akhirnya dapat menilai karya seni dengan baik.

Dalam bahasa inggris apresiasi seni rupa adalah berasal dari kata to apreciate yang berarti menghargai, dan appreciation yang artinya penghargaan.

 Apresiasi adalah penghargaan atau penilaian yang positif terhadap suatu karya tertentu. Sedangkan seni merupakan sesuatu yang diciptakan manusia yang mempunyai nilai keindahan atau estetika. Jadi Apresiasi seni merupakan suatu penilaian terhadap suatu karya seni, baik mengenali, menilai, dan menghargai bobot-bobot seni atau nilai-nlai seni yang terkandung dalam karya seni tersebut.

Dalam mengapresiasi suatu karya seni, adapaun sikap atau kegiatan yang digolongkan sebagai berikut :
  • Apresiasi empatik, yaitu sikap apresiasi yang menilai suatu karya seni sebatas tangkapan indrawi.
  • Apresiasi estetis, yaitu apresiasi menilai karya seni dengan melibatkan pengamatan dan penghayatan yang mendalam.
  • Apresiasi kritik, yaitu apresiasi karya seni dengan mengklasifikasi, mendeskripsi, menjelaskan, menganalisis, menafsirkan dan mengevaluasi serta menyimpulkan hasil pengamatannya. Sikap apresiasi ini dapat dilakukan secara langsung dengan mengamati suatu benda.
Kegiatan berapresiasi meliputi:
  1. persepsi, 
  2. pengetahuan, 
  3. pengertian, 
  4. analisis, 
  5. penlaian, dan 
  6. apresiasi. 

Kegiatan persepsi yaitu memberikan gambaran-gambaran tentang bentuk-bentuk karya seni di Indonesia, contohnya memperkenalkan tarian-tarian, musik, dan lain-lain. Pengetahuan yaitu pada tahap ini, kita mempresentasekan pengetahuan-pengetahuan yang telah di miliki baik sejarah ataupun yang lainnya. Pengertian, pada tingkat ini, harapan dapat membantu menerjemahkan tema ke dalam berbagai wujud seni, berdasarkan pengalaman, dalam kemampuannya dalam merasakan musik. Analisis, pada tahap ini, kita mulai mendeskripsikan seni yang telah di pelajari. Penilaian yaitu memberikan sebuah saran ataupun kritkan terhadap suatu karya seni.

Dengan demikian, dapat kita simpulkan bahwa apresiasi terhadap seni itu penting baik kesenian tradisonal maupun modern, dengan mengapresiasi suatu karya seni dan membangun empati dalam pribadi kita, dapat dipastikan seni dan budaya kita tidak akan mudah pudar termakan zaman. Selain itu, dengan mengapresiasi seni kita terdorong untuk membangkitkan jiwa-jiwa para seniman Indonesia agar terus berkarya. Lalu kenapa tidak kita mulai dari sekarang? Sekarang atau tidak selamanya.

Kegiatan seni merupakan kegiatan yang khusus dan istimewa dan merupakan kegiatan yang memberikan kesan mengenai dunia dan sekitarnya melalui sentuhan artistik dan keindahan ciptaan yang ada. Terbentuk dari 2 kemungkinan yaitu afektif dan kreatif.
  • Proses apresiasi afektif: terjadi karena pengamatan seni cepat mengalami empati dan rasa puas
  • Proses apresiasi kreatif: terjadi karena pengamat seni sadar dalam menghayati dan menilai menggunakan aspek logika untuk menentukan nilai suatu karya seni.

Tahapan Khusus Dalam Proses Apresiasi Kreatif

  1. Pengamatan Objek Karya Seni: Pendapat Verbeek tentang hal ini bahwa pengamatan bukan hanya menggunakan satu indra saja, tetapi juga mengikut sertakan pemberdayaan seluruh pribadi. Sehingga ketajaman pengamatan individu tergantung oleh pengetahuan, perasaan, keinginan, pengalaman, dan anggapan seseorang.
  2. Aktivitas Fisiologis: tindakan nyata untuk melakukan sesuatu.
  3. Aktivitas Psikologis: timbul karena persepsi sampai dengan evaluasi lalu timbul interpretasi imajinatif dan tarikan untuk melakukan hal kreatif
  4. Aktivitas Penghayatan: kegiatan merenungkan sebuah objek
  5. Aktivitas Penghargaan: timbul karena evaluasi terhadap objek. Evaluasi bisa terdiri dari saran dan kritikan.

Tujuan Apresiasi Seni Rupa

Tujuan akhir setelah melakukan kegiatan apresiasi seni rupa adalah untuk:
  • Mengembangkan kreasi dan estetis.
  • Mengembangkan serta penyempurnaan hidup.


B. SENSE OF BEAUTY

Setiap manusia diciptakan atau di anugerahi tuhan yang namanya rasa keindahan atau "sense of beauty". Penilaian seni bermacam-macam bergantung dari individu yang menilai suatu karya seni tersebut, ada yang menilai bahwa karya seni tersebut bernilai positif adapula beraggapan negatif. Tujuan pokok dari mengapresiasi seni adalah menjadikan masyarakat agar tahu apa, bagaimana, dan apa maksud dan tujuan dari karya seni itu. Dengan kata lain masyarakat dapat menanggapi, menghayati serta menilai suatu karya seni.
Adapun tujuan akhir karya seni yaitu :
  • Untuk mengembangkan nilai estetika karya seni
  • Untuk mengembangkan kreasi
  • Untuk penyempurnaan

Share:
Diberdayakan oleh Blogger.

Pages