Kritik Karya Seni Rupa - Seputar Seni dan Kebudayaan Kritik Karya Seni Rupa ~ Seputar Seni dan Kebudayaan

Minggu, 29 Januari 2017

Kritik Karya Seni Rupa




Pengertian kritik karya seni rupa perlu kita ketahui agar kita dapat mengkritik suatu karya seni dengan benar dan tidak asal kritik. Tahukah kamu pengertian kritik karya seni rupa? Pernahkah kamu melakukannya? Kamu mungkin tidak menyadari bahwa kegiatan apresiasi dan kritik sering kamu lakukan sehari-hari. Menanggapi, mengomentari, memberi penilaian “bagus” atau “jelek”, “suka” dan “tidak suka” adalah bagian dari kegiatan kritik. Dengan memahami berbagai pengertian apresiasi dan kritik seni diharapkan kamu dapat lebih mudah untuk memahami materi yang disampaikan dalam artikel selanjutnya, yaitu jenis-jenis kritik karya seni rupa. Pengetahuan ini tidak saja bermanfaat bagi kamu dalam pembelajaran seni di sekolah tetapi juga dalam kehidupan di luar sekolah.

Ketika kita melihat sebuah karya seni rupa, aspek apa saja yang dilihat? Mengapa kita meminati sebuah karya seni rupa tetapi kurang meminati karya yang lainnya? Mengapa sebuah karya seni rupa kita katakan “bagus” sedangkan karya yang lain kalian sebut “jelek”? mari kita amati gambar-gambar karya seni rupa berikut ini.
  1. Dapatkah kalian mengidentifikasi bahan yang digunakan pada masing-masing karya seni rupa tersebut?
  2. Dapatkah kalian mengidentifikasi teknik yang digunakan pada masing-masing karya seni rupa tersebut?
  3. Dapatkah kalian mengidentifikasi medium yang digunakan pada masing-masing karya seni rupa tersebut?
  4. Dapatkah kalian menunjukkan unsur-unsur rupa yang terdapat pada masing-masing karya seni rupa tersebut?
  5. Obyek apa saja yang terdapat pada masing-masing karya seni rupa tersebut?
  6. Bagaimanakah penataan unsur-unsur rupa pada masing- masing masing-masing karya seni rupa tersebut?
  7. Manakah karya seni rupa yang memiliki fungsi benda pakai?
  8. Manakah karya seni rupa yang paling menarik menurut kalian, bandingkanlah? Jelaskan alasan ketertarikan kalian!

Uraian tentang medium, bahan, teknik, unsur-unsur rupa dan obyek dalam karya seni rupa merupakan modal awal untuk membuat kritik berkarya seni rupa. Agar semakin mudah memahami tentang kritik karya seni rupa, bacalah konsep-konsep tentang, pengertian, jenis, dan fungsi kritik karya seni rupa di bawah ini. Selanjutnya, amatilah tulisan-tulisan kritik karya seni rupa dua dimensi yang ada berbagai media cetak maupun elektronik, kemudian nanti dapat mencoba menulis kritik karya seni rupa.

 Kritik seni adalah kegiatan menanggapi karya seni untuk menunjukkan kelebihan dan kekurangan suatu karya seni. Salah satu keterangan kelebihan dan kekurangan ini untuk menilai kualitas dari sebuah karya.

Kritikus Seni
Kritikus merupakan orang yang melakukan kritik terhadap karya seni dan budaya orang lain atau dirinya sendiri.

 Landasan yang harus ada sebelum menyampaikan kritikan:

  1. Pengalaman yang cukup dalam materi kritik;
  2. Keilmuan dan pengetahuan yang relevan;
  3. Menguasai penerapan metode kritik yang tepat;
  4. Menguasai media kritik (kebahasaan yang efektif dan komunikatif).

Fungsi Kritik

Fungsi utama dari kritik seni adalah menjembatani persepsi dan apresiasi karya seni rupa antara seniman, karya, dan penikmat seni.

Kritik dengan gaya bahasa tulisan maupun lisan berusaha melakukan analisa, mengupas, dan diharapkan bisa memudahkan seniman dan penikmat seni berkomunikasi lewat karya seni.


Jenis Kritik Seni

Ada 4 jenis kritik seni dimana setiap tipe nya mempunyai ciri khusus masing-masing.

1. Kritik Jurnalistik
Tipe kritik ini ditulis untuk para pembaca surat kabar dan majalah atau disampaikan secara terbuka. Tujuannya memberikan informasi mengenai berbagai peristiwa dalam dunia kesenian.

Isi dari kritik jurnalistik berupa ulasan ringkasan yang jelas tentang suatu pameran, pementasan, konser, atau jenis pertunjukan lain.

2. Kritik Pendagogik
Tipe kritik ini diterapkan dalam kegiatan proses belajar mengajar di lembaga pendidikan kesenian. Jenis kritik ini dikembangkan oleh guru kesenian.

Tujuannya terutama mengembangkan bakta dan potensi artistik-estetik peserta didik agar mempunyai kemampuan mengenali bakat dan potensinya.

3. Kritik Ilmiah
Kritik ilmiah atau akademi ini melakukan pengkajian nilai seni secara luas, mendalam, dan sistematis, baik dalam menganalisis maupun mengkaji banding kesejarahan critical judgment.

Penilaian kritik ilmiah tidak bersifat mutlak. Jenis kritik ini bersifat terbuka dan siap dikoreksi oleh siapa saja demi penyempurnaan dan mencari nilai karya seni yang sebenarnya.

4. Kritik Populer
Jenis kritik ini berkembang di seluruh dunia, termasuk Indonesia. Tipe kritik populer adalah suatu gejala umum dan kebanyakan dihasilkan oleh para kritikus yang tidak ahli, terutama dilihat dari aspek profesionalisme kritisme seni.

Bentuk Kritik Seni

Pendekatan kritik seni rupa dibagi menjadi 3, berdasarkan titik tolak atau landasan yang digunakan.

1. Pendekatan Formalistik
Kritik seni formalistik mengasumsikan bahwa kehidupan seni mempunyai dunia sendiri, artinya terlepas dari realitas kehidupan keseharian yang kita alami.

Clive Bell (tokoh kritikus formalis) berpendapat bahwa:
"art is to be art, must be independent and self suficient"
Kriteria kritik formalis untuk menentukan ekselensi karya seni adalah significant form, yakni kapasitas bentuk seni yang melahirkan emosi estetis bagi pengamat seni.

2. Pendekatan Ekspresivisme
Teori seni ekspresif menganggap karya seni sebagai ekspresi perasaan manusia. Kritik seni ekspresivisme menentukan kadar keberhasilan seni atas kemampuannya membangkitkan emosi secara efektif, intensif, dan penuh gairah.

3. Pendekatan Instrumentalistis
Teori seni instrumentalistis menganggap seni sebagai sarana untuk memajukan dan mengembangkan tujuan moral, agama, politik, dan berbagai tujuan psikologis dalam kesenian.

Seni dipandang sebagai instrumen untuk mencapai tujuan tertentu, nilai seni terletak pada manfaat dan kegunaannya bagi masyarakat.

Para kritikus instrumentalis berpendapat bahwa kreasi artistik tidak terletak pada kemampuan seniman untuk mengelola material seni atau pun pada masalah internal karya seni.
Share:

0 komentar:

Posting Komentar

Diberdayakan oleh Blogger.

Pages