Teori Warna - Seputar Seni dan Kebudayaan Teori Warna ~ Seputar Seni dan Kebudayaan

Selasa, 31 Januari 2017

Teori Warna

DEFINISI WARNA
    Warna adalah sensasi yang dirasakan oleh otak manusia apabila ada  cahaya yang mengenai mata
·      Warna adalah spectrum yang terdapat didalam suatu cahaya sempurna,identitas suatu cahaya ditentukan dengan panjang gelombang cahaya tersebut,

TEORI WARNA
   Teori warna yang dikemukakan beberapa ahli,antara lain :
  1. Teori warna Prang
  2. Teori warna Brewster
  3. Teori warna Munsell
  4. Teori warna Sir Isaac Newton
1. Teori Warna Prang
                Dari sekian banyak warna, dapat dibagi dalam beberapa bagian yang sering dinamakan dengan sistem warna Prang System yang ditemukan oleh Louis Prang pada 1876 meliputi:
  1. Hue, adalah istilah yang digunakan untuk menunjukkan nama dari suatu warna, seperti merah, biru, hijau dsb.
  2. Value, adalah dimensi kedua atau mengenai terang gelapnya warna. Contohnya adalah tingkatan warna dari putih hingga hitam.
  3. Intensity, seringkali disebut dengan chroma, adalah dimensi yang berhubungan dengan cerah atau suramnya warna.
                Warna,selain hanya dapat dilihat dengan mata ternyata mampu mempengaruhi perilaku seseorang, mempengaruhi penilaian estetis dan turut menentukan suka tidaknya seseorang pada suatu benda. Berikut kami sajikan potensi karakter warna yang mampu memberikan kesan pada seseorang sbb :
  1. Hitam, sebagai warna yang tertua (gelap) dengan sendirinya menjadi lambang untuk sifat gulita dan kegelapan (juga dalam hal emosi).
  2. Putih, sebagai warna yang paling terang, melambangkan cahaya, kesucian.
  3. Abu-abu, merupakan warna yang paling netral dengan tidak adanya sifat atau kehidupan spesifik.
  4. Merah, bersifat menaklukkan, ekspansif (meluas), dominan (berkuasa), aktif dan vital (hidup).
  5. Kuning, dengan sinarnya yang bersifat kurang dalam, merupakan wakil dari hal-hal atau benda yang bersifat cahaya, momentum dan mengesankan sesuatu.
  6. Biru, sebagai warna yang menimbulkan kesan dalamnya sesuatu (dediepte), sifat yang tak terhingga dan transenden, disamping itu memiliki sifat tantangan.
  7. Hijau, mempunyai sifat keseimbangan dan selaras, membangkitkan ketenangan dan tempat mengumpulkan daya-daya baru.
     Teori warna Prang merupakan teori yg paling sering dipakai o/ praktisi yang bekerja dibidang busana, garmen, bordir dll.Teori warna prang menggolongkan warna menjadi beberapa tingkatan,yaitu:
  1. Warna Primer,terdiri dari warna merah,kuning dan biru.          
            
2.  Warna Sekunder, campuran 2 warna primer terdiri dari :
q  Merah + Kuning = Orange/jingga
q  Kuning + Biru = Hijau
q  Biru + Merah = Ungu
  1. Warna Antara, campuran warna primer dengan warna sekunder yang berdekatan dalam lingkaran warna, terdiri dari:
q    Kuning + Hijau = Kuning Hijau
q    Hijau + Biru = Biru Hijau
q    Biru + Ungu = Biru Ungu
q    Ungu + Merah = Merah Ungu
q    Merah + Orange = Merah Orange
q    Orange + Kuning = Kuning Orange
Lingkaran Warna Prang


 Macam-macam warna
                Terdapat beberapa peristilahan dalam pemberian nama pada warna sbb:
  1. Warna dingin/sejuk adalah semua warna yang mengandung gugus biru dan hijau. Contoh: biru muda, biru hijau, hijau dll. Warna biru dan hijau selalu diasosiasikan dengan air, langit dan daun yang mengesankan kesejukan dan ketenangan dan memberi kesan melangsingkan.
B.   Warna panas/hangat adalah semua warna yang mengandung gugus merah, orange dan kuning. Contoh: kuning, orange, pink, merah dll. Warna merah, kuning dan orange selalu diasosiasikan dengan api dan matahari yang mengesankan panas dan memberi kesan melebarkan dan menggemukan.

4.            Warna Netral adalah warna hitam,putih dan abu-abu.Penambahan warna netral pd suatu warna menghasilkan warna yg berbeda.Contoh warna merah ditambah sedikit warna hitam menjadi warna merah tua.Atau warna merah ditambah warna putih menjadi warna merah muda (pink).Penambahan warna hitam yg semakin banyak akan memberikan efek mengecilkan,sebaliknya semakin banyak penambahan warna putih,akan memberikan efek membesarkan.
2. Teori Warna Brewster
                Teori Brewster pertama kali dikemukakan pada tahun 1831. Teori ini menyederhanakan warna-warna yang ada di alam menjadi 4 kelompok warna, yaitu warna primer, sekunder, tersier, dan warna netral. Kelompok warna ini sering disusun dalam lingkaran warna brewster. Lingkaran warna brewster mampu menjelaskan teori kontras warna (komplementer), split komplementer, triad, dan tetrad.
                Lingkaran warna :

  1. Warna primer: Merupakan warna dasar yang tidak merupakan campuran dari warna-warna lain. Warna yang termasuk dalam golongan warna primer adalah merah, biru, dan kuning.
  2. Warna sekunder: Merupakan hasil pencampuran warna-warna primer dengan proporsi 1:1. Misalnya warna jingga merupakan hasil campuran warna merah dengan kuning, hijau adalah campuran biru dan kuning, dan ungu adalah campuran merah dan biru.
  3. Warna tersier: Merupakan campuran salah satu warna primer dengan salah satu warna sekunder. Misalnya warna jingga kekuningan didapat dari pencampuran warna kuning dan jingga.
  4. Warna netral: Warna netral merupakan hasil campuran ketiga warna dasar dalam proporsi 1:1:1. Warna ini sering muncul sebagai penyeimbang warna-warna kontras di alam. Biasanya hasil campuran yang tepat akan menuju hitam 
                 

Warna panas dan dingin
                Lingkaran warna primer hingga tersier bisa dikelompokkan menjadi dua kelompok besar, yaitu kelompok warna panas dan warna dingin. Warna panas dimulai dari kuning kehijauan hingga merah. Sementara warna dingin dimulai dari ungu kemerahan hingga hijau
Teori Warna Brewster
                      
Hubungan antar warna :
 
  1. Kontras komplementer
                Adalah dua warna yang saling berseberangan (memiliki sudut 180°) di lingkaran warna. Dua warna dengan posisi kontras komplementer menghasilkan hubungan kontras paling kuat. Misalnya jingga dengan biru.

 2.     Kontras split komplemen
                Adalah dua warna yang saling agak berseberangan (memiliki sudut mendekati 180°). Misalnya Jingga memiliki hubungan split komplemen dengan hijau kebiruan.

3.            Kontras triad komplementer
                Adalah tiga warna di lingkaran warna yang membentuk segitiga sama kaki dengan sudut 60°.

4.            Kontras tetrad komplementer
                Disebut juga dengan double komplementer. Adalah empat warna yang membentuk bangun segi empat (dengan sudut 90°).
Teori Warna Munsell
                Pada tahun 1858, Munsell menyelidiki warna dengan standart warna untuk aspek fisik dan psikis. Berbeda dengan Newton dan Brewster, Munsell mengatakan warna pokok terdiri dari merah, kuning, hijau, biru dan jingga. Sementara warna sekunder terdiri dari warna jingga, hijau muda, hijau tua, biru tua dan nila


3. Teori Warna Munsell
                Warna merupakan elemen penting dalam semua lingkup disiplin seni rupa, bahkan secara umum warna merupakan bagian penting dari segala aspek kehidupan manusia. Hal tersebut dapat kita lihat dari semua benda yang dipakai oleh manusia, semua peralatan, pakaian, bahkan alam disekeliling kita merupakan benda yang berwarna. Karena begitu penting peranan warna bagi manusia warna sering kali dipakai sebagai elemen estetis, sebagai representasi dari alam, warna sebagai komunikasi, dan warna sebagai ekspresi.

1. Warna sebagi elemen estetika: disini warna memerankan dirinya sebagai ”warna”, yang mempunyai fungsi dalam membentuk sebuah keindahan. Namun keindahan disini bukan hanya sebagai ”keindahan” semata. Melainkan sebagai unsur eksistensial benda-benda yang ada disekeliling kita. Karena dengan adanya warna kita dimudahkan dalam melihat dan mengenali suatu benda. Sebagai contoh apabila kita meletakkan sebuah benda di tempat yang sangat gelap, mata kita tidak mampu mendeteksi obyek tersebut dengan jelas. Di sini warna mempunyai fungsi ganda dimana bukan hanya aspek keindahan saja namun sebagai elemen yang membentuk diferensial/perbedaan antara obyek satu dengan obyek lain.
Teori Warna Munsell

2. Warna sebagai representasi dari alam: warna merupakan penggambaran sifat obyek secara nyata, atau secara umum warna mampu menggambarkan sifat obyek secara nyata. Contoh warna hijau untuk menggambarkan daun, rumput; dan biru untuk laut, langit dan sebagainya. Warna dalam hal ini lebih mengacu pada sifat-sifat alami dari obyek tertentu misalnya padat, cair, jauh, dekat dll.

3. Warna sebagai alat/sarana/media komunikasi (fungsi representasi):      warna menempatkan dirinya sebagai bagian dari simbol (symbol). Warna merupakan lambang atau sebagai perlambang sebuah tradisi atau pola tertentu. Warna sebagai komunikasi seringkali dapat kita lihat dari obyek-obyek seperti bendera, logo perusahaan, fashion, dll. Warna merupakan sebuah perwakilan atau bahkan sebuah obyek pengganti bahasa formal dalam mengkomunikasikan sesuatu misalnya: merah perlambang kemarahan, patriotisme, seksualitas; kemudian putih sebagai perlambang kesucian, kebersihan, kebaikan dll.

4. Teori Warna Sir Isaac Newton
                Gagasannya ini dimulai dengan sebuah lingkaran yang hanya mewakili tiga warna primer (merah, biru dan hijau) yang berasal dari sistem warna aditif. Kemudian diikuti dengan menggabungkan sedikit demi sedikit warna pada batasan sehingga nantinya akan didapat warna yang baru dan batasan yang baru. Selanjutnya gabungkan sedikit demi sedikit warna pada batasan warna sekunder, maka akan didapatkan warna tersier dan begitu seterusnya.

Warna Pokok
Warna primer adalah warna yang menjadi pedoman setiap orang untuk menggunakannya. Dalam penggunaanya warn apokok ada dua macam, Untuk grafis, yang dipakai adalah pigmen yang terdiri dari biru (cyan), Merah (magenta) dan Kuning (yellow). Pada foto dan grafis komputer, warna pokok cahaya terdiri dari red, green, dan Blue (RGB). Dalam Komputer, warna-warna yang pertaman cyan, magenta, dan yellow masih ditambahkan warna key (hitam) sehingga dikenal istilah CMYK

Warna Sekunder
Warna Sekunder merupaka percampuran antara warna-warna primer
a. Merah + Biru = Ungu/violet
b. Nerah + kuning = Orange/Jingga
C. Kuning + Biru = Hijau

 Warna tersier
                Warna tersier merupakan pencampuran antara warna sekunder     dgn primer.
  1. Merah + ungu = merah ungu
  2. Ungu + biru = ungu biru
  3. Biru + hijau = hijau biru
  4. Hijau + kuning = kuning hijau
  5. Kuning + Oranye = oranye kuning
Teori Warna Sir Isaac Newton 

5. Prinsip pengukuran warna dalam pengecatan 
   Tujuan adalah memberikan pengertian baik secara ilmiah maupun organ-organ manusia berkomunikasi dengan warna pada permukaan yang dilapisi pewarna.
isi pengukuran warna dalam pengecatan
1)      Penglihatan warna
2)      Sumber Cahaya
3)      Berkomunikasi dengan warna
4)      Deskripsi Warna
5)      Pengukuran Warna
Penglihatan warna
   Warna adalah sensasi yang dirasakan oleh otak manusia.
                Warna yang terlihat dipengaruhi oleh :
a)      Orang yang melihat objek tersebut
b)      Objek itu sendiri dan lingkungan
c)       Sumber cahaya yang menyinari objek tersebut ketika dilihat
Dalam melihat warna yang baik haruslah
1)      Penglihatan terhadap warna dikonfirmasikan
2)      Pencahayaan yang baik
3)      Ukuran objek yang serupa
4)      Background yang dikontrol 
Hal-hal yang mempengaruhi persepsi manusia pada warna
1)      Intensitas dan tipe sumber cahaya
2)      Faktor lain seperti gloss dan texture
3)      Ukuran dari contoh dan secara konsekuen area dari bayangan yang jatuh pada retina
Sel pendeteksi cahaya
1)      Sel Batang ( Rod cells )
  • Sangat sensitif terhadap cahaya
  • Dapat melihat dalam pencahayaan yang rendah
  • Hanya dapat melihat secara monochromatic
1)      Sel Kerucut ( Cone cells )
  • Sangat sensitif terhadap cahaya
  • Memerlukan cahaya yang lebih tinggi
  • Sel ini dapat memberi penglihatan warna 
Terdapat 3 macam sel kerucut yang berbeda
  • Pendek 440 nm ( biru )
  • Sedang 545 nm ( hijau )
  • Panjang 585 nm ( merah )
Struktur of the human eye

  •  
     Struktur of the retina
    Distribusi dari sel-sel batang dan kerucut
    1)      0°- 2°daerah fovea (daerah konsentrasi sel kerucut terbanyak ±50000 sel kerucut per mm²)
    2)      2°- 20°sel-sel kerucut dan batang
    3)      20° - 40°sel-sel batang lebih banyak dari sel-sel kerucut
    4)      40°hanya sel-sel batang (hanya monochromatic)
    Penglihatan warna yang normal dan cacat
    1)      Trichromate
    2)      Dichromat
    3)      Anomalus Trichromate
    4)      Monochromat
    5)      Detecting colour deviance
    6)      Penglihatan warna dan umur
    Warna yang dilihat adalah fungsi dari
    1)      Objek dan kurva refraktancenya
    2)      Tipe cahaya/illuminant & spectral power disribution
    3)      Detektor & responnya (misal mata & sel-sel kerucut)
    Illuminant metamerism
                    Sepasang objek yang terlihat mempunyai warna serupa dibawah satu cahaya dan berbeda dibawah cahaya yang lain
    Terdapat 3 macam dichromat 
    Protanopia
    • Respon sel kerucut merah (panjang) menghilang/ sangat lemah
    • Bingung membedakan warna merah dan hijau
    • Panjang gelombang cahaya antara 490-495 nm tampak tak berwarna
    • Warna merah cerah terlihat tua
    Deutranopia
    • Respon sel kerucut hijau (sedang) menghilang/ sangat lemah
    • Bingung membedakan warna hijau dan merah
    • Panjang gelombang cahaya antara 500-505 nm tampak tak berwarna
    Tritanopia
    • Respon sel kerucut biru (pendek) menghilang/ sangat lemah
    • Bingung membedakan warna biru dan kuning
    • Panjang gelombang cahaya antara 568-570 nm tampak tak berwarna
    Sumber cahaya
       Sumber cahaya adalah benda yang dapat memancarkan energi radian yang berada pada spectrum visual/berada pada panjang gelombang 400-700 nm.
                    Tiga sumber cahaya yang ideal:
    1)      Monochromatic blue light pd radian 435.8 nm
    2)      Monochromatic green light pd radian 546.1 nm
    3)      Monochromatic red light pd radian 700 nm
    4)      Red + Blue + Green = white light
    Numerical description
    1)      Menstandarkan pengamat secara rata-rata
    2)      Menstandarkan sumber cahaya
    3)      Menetukan metode standar untuk menentukan deskripsi secara numerik
    CIE Standar iiluminant:
    • A (lampu tungsten fillament-2856k)
    • B (sinar matahari langsung-4874k)
    • C (sinar rata-rata siang hari-6774K)
    • D65(sinar standar rata-rata siang hari -6500K)
    6. Berkomunikasi dengan warna
                    System penyusunan warna
    Munsell system:
                    Dikembangkan oleh A.H.Munsell USA 1905,warna dibagi dalam 3 ruang dimensi yaitu:
    • Hue terdapat 5 prinsipal hues yaitu merah,hijau,biru dan ungu
    • Value menggambarkan gelap atau terang dari suatu warna
    • Chroma menggambarkan warna yang kuat atau lemah (intensitas warna)
    • Munsell book of colour disebut juga Munsell atlas,diproduksi thn 1915,berisi 40 halaman dgn jumlah warna 1550.
      NCS (natural colour system)
      Pantone Matching System (inks)
      Deskripsi warna
      Trichromatic Theory of colour mixing:
      1)      Disebut juga The Young-Maxwell_Helmhotz theory
      2)      Thomas Young 1801 mengajukan bahwa mata merasakan 3 warna utama yaitu merah,kuning dan biru yang diralat menjadi merah,hijau dan violet
      3)      Thn 1852 Helmholtz mengenal bahwa pencampuran sinar adalah additive dan pencampuran cat atau pigment adalah subtraktive
      Colour standard
      1)      Secara rutin digunakan oleh industri cat
      2)      Umumnya kartu warna yang dicetak
      3)      Biasanya tersedia dalam cetakan gloss dan matt
      7. Pengukuran warna
      Instrumen pengukur warna:
      Reflectance spektrophotometer
      1)      mengukur intensitas dari cahaya yang direfleksikan pada suatu seri panjang gelombang melalui visible spectrum 16-32
      2)      Biasanya alat yang lebih akurat dan dapat diandalkan
      Trimulus colorimeter
      1)      Mengukur intensitas dari cahaya yang dikumpulkan dengan mengukur intensitas yang ditransmisikan melalui salah satu dari tiga filter yang berbeda
      Beberapa colour standards
      1)      RAL (diproduksi oleh deutches institute fur guterscherung und kennzeichnung terdiri dari format gloss & matt)
      2)      BS 381C (dikeluarkan oleh british standards institute dengan format gloss & matt)
      3)      BS 4800 (diproduksi oleh bsi dengan format gloss saja)
      4)      NOVA
      5)      NSC
      Pantone matching system
      1)      System standar formula
      2)      Didesain untuk standar tinta dan percetakan
      3)      Delapan standar warna tinta (+b/w)
      4)      500 shades yang diciptakan
      5)      Dicetak pada kertas yang dilapisi dan tidak dilapisi
      Natural colour system
      1)      Dikembangkan diswedia
      2)      Berdasarkan 6 warna dasar putih,hitam kuning.merah,biru, dan hijau
      3)      Warna digambarkan dengan blackness,chromaticness dan hue
      Prediksi pencocokan warna dgn komputer
      Kesimpulan pengukuran warna
      Tristimulus colorimeter
      • Detektor 3 sensor
      • Sensor Micro komputer
      • Output X Y Z
      Mata
      • Detektor 3 cone type RGB
      • Sensor otak
      • Output nama warna
                      misal merah
      Spectophotometer
      • Detektor wavelenght sensitive sensor
      • Sensor Micro komputer
      • Output X Y Z ,reflectance curve
      Reflectance spectrophotometer (8/d geometry)
      Tristimulus colorimeter (d/6 geometry)
      Cie l*a*b* system 
      Orang yang melihat objektersebut dipengaruhi oleh
      1)      Kesehatan
      2)      Umur
      3)      Keadaan mata,3 bagian yang penting dalam mata
      • Cornea mata
      • Lensa mata
      • Retina terdapat sel pendeteksi cahaya sel kerucut (cone sel) dan sel batang (rod sel)

      Sumber :
      https://anak-lingkungan.blogspot.co.id/2015/04/warna.html



Share:

0 komentar:

Posting Komentar

Diberdayakan oleh Blogger.

Pages