Seringkali
kita tidak menyadari bahwa benda-benda yang berada dekat dengan
aktivitas kita sehari-hari adalah karya seni rupa. Karya seni rupa ini
ada yang berdimensi dua dan berdimensi tiga. Apa artinya dimensi dalam
karya seni rupa? Karya seni rupa dua atau tiga dimensi dibedakan dari
bagian karya yang diserap oleh mata.
Pada
bagian inilah kita akan melihat bentuk obyek yang terdapat didalamnya.
Karya seni rupa dua dimensi (2D) ada yang memiliki fungsi pakai dan ada
yang memiliki fungsi hias atau fungsi ekspresi saja. Ada berbagai aspek
dalam karya seni rupa dua dimensi. Berbagai unsur rupa seperti garis,
bentuk, bidang, warna disusun sedemikian rupa sehingga membentuk obyek
tertentu pada karya seni rupa dua dimensi tersebut. Untuk mewujudkan
karya seni rupa dua dimensi ini digunakan berbagai bahan, medium, dan
teknik sesuai dengan obyek dan fungsi yang diinginkan.
Penataan
unsur-unsur visual pada sebuah karya seni rupa menggunakan
prinsip-prinsip dasar berupa kaidah atau aturan baku yang diyakini oleh
seniman dan perupa pada umumnya dapat membentuk sebuah karya seni yang
baik dan indah. Kaidah atau aturan baku ini disebut komposisi, berasal
dari bahasa latin compositio yang artinya menyusun atau menggabungkan
menjadi satu. Komposisi dapat mencakup beberapa prinsip penataan
seperti:
1. Kesatuan (unity);
Prinsip Kesatuan (Unity) adalah wadah unsur-unsur lain di dalam
seni rupa sehingga unsur-unsur seni rupa saling berhubungan satu sama
lain dan tidak berdiri sendiri. Sehingga unsur seni rupa akan bersatu
padu dalam membangun sebuah komposisi yang indah, serasi, dan menarik.
Prinsip kesatuan merupakan bahan awal komposisi karya seni.
2. Keseimbangan (balance) ,
Prinsip keseimbangan berhubungan dengan berat ringan nya suatu karya
seni. Karya seni diatur agar mempunyai daya tarik yang sama di setiap
sisinya. Prinsip keseimbangan ini memberikan pengaruh besar pada kesan
suatu susunan unsur-unsur seni rupa. Balance bisa dibuat secara formal/simetris dan dengan informal/asimetris serta keseimbangan radial/memancar.
Terdapat 4 jenis keseimbangan, yaitu:
Terdapat 4 jenis keseimbangan, yaitu:
- Keseimbangan Sentral (Terpusat)
- Keseimbangan Diagonal
- Keseimbangan Simetris
- Keseimbangan Asimetris
3. Penekanan,
Prinsip seni rupa
ini disebut juga prinsip dominasi adalah usaha untuk menampilkan bagian
tertentu dari karya seni rupa sehingga terlihat menonjol atau gampang
nya terlihat berbeda dengan bagian yang lain di sekitarnya. Bisa
dilakukan dengan cara mengatur posisi, warna, ukuran, dan unsur lainnya.
Prinsip seni rupa
ini disebut juga prinsip dominasi adalah usaha untuk menampilkan bagian
tertentu dari karya seni rupa sehingga terlihat menonjol atau gampang
nya terlihat berbeda dengan bagian yang lain di sekitarnya. Bisa
dilakukan dengan cara mengatur posisi, warna, ukuran, dan unsur lainnya.
4. Proporsi
Prinsip ini bertanggung jawab membandingkan bagian satu dengan bagian lainnya sehingga terlihat selaras dan enak dipandang. Besar kecil, panjang pendek, luas sempit, tinggi rendah
adalah masalah prinsip proporsi. Contoh mudah yang bisa kita jadikan
gambaran yaitu ketika akan membuat lukisan tubuh manusia maka bagian
tubuh (kita ambil wajah) ukuran antara alis, mata, hidung, mulus harus
seimbang
5. Keselarasan.
Keselarasan adalah prinsip guna menyatukan unsur yang ada di dalam seni
rupa dari berbagai bentuk berbeda. Keselarasan muncul dengan adanya
kesesuaian, kesamaan, dan tidak bertentangan. Keselarasan bisa
dimunculkan dengan cara mengatur warna, pencahayaan, bentuk dengan rapi
atau tidak terlalu mencolok satu sama lain. Tujuan prinsip harmoni ini
untuk menciptakan perpaduan yang selaras.
6. irama (rhythm)
Irama atau Ryhme merupakan pengulangan satu atau lebih unsur
secara teratur dan terus menerus sehingga mempunyai kesan bergerak.
Pengulangan ini bisa berwujud bentuk, garis, atau rupa-rupa warna.
Pengulangan unsur bentuk jika diletakkan ditempat yang sama maka akan
terlihat statis, berbeda dengan irama harmonis maka menghasilkan nilai
estetika yang unik. Untuk itu pintar-pintar dalam melakukan variasi warna, ukuran, jarak, dan tekstur.
Proses Berkarya Seni Rupa
Karya
seni rupa dua dimensi tidak tercipta dengan sendirinya. Pembuatan karya
seni rupa dua dimensi dilakukan melalui sebuah proses secara bertahap.
Tahapan dalam berkarya ini berbeda antara satu jenis karya dengan jenis
karya lainnya mengikuti karakteiristik bahan, teknik, alat dan medium
yang digunakan untuk mewujudkan karya seni rupa tersebut. Tahapan dalam
berkarya seni rupa dua dimensi ini dimulai dari adanya motivasi untuk
berkarya. Motivasi ini dapat berasal dari dalam diri maupun dari luar
diri perupanya. Benda-benda kecil atau hal-hal sederhana dalam kehidupan
kita sehari-hari dapat menjadi ide untuk berkarya seni rupa dua
dimensi. Cobalah perhatikan benda-benda dan peristiwa sehari-hari di
sekitar, kemudian kembangkan hasil pengamatan menjadi gagasan berkarya
seni rupa. Pilihlah bahan, media, alat dan teknik yang kalian kuasai
atau ingin kita coba dan mulailah berkreasi menciptakan karya seni
rupa.
Keindahan
sebuah karya tidak hanya dinilai dari kemiripan bentuknya saja, tetapi
kesunguhan dalam membuat karya tersebut akan menjadikan karya kita unik
dan menarik. Setiap manusia memiliki karakter dan keunikan yang
berbeda-beda, demikian juga dengan karya yang kita buat. Cobalah untuk
berkali-kali menggunakan berbagai model, bahan, teknik dan medium yang berbeda-beda.
Rasakan dan kemukakan obeyek mana yang menurut kita paling menarik,
bahan, media, dan teknik apa yang paling kita sukai. Jelaskan mengapa
obyek tersebut menarik dan bahan, media serta teknik tersebut kalian
sukai.
0 komentar:
Posting Komentar